Pages

Senin, 29 Juni 2009

KAMERA TEMBUS PANDANG PENCETUS GANGGUAN JIWA

Semakin berkembangnya teknologi kamera telah membuat beberapa orang yang hobi menyalahgunakan teknologi memanfaatkan situasi ini untuk melakukan berbagai keisengan dan keusilan yang berbuah tekanan psikologis bagi orang lain, bagaimana tidak menimbulkan sebuah tekanan psikologis jika seseorang di foto dengan sebuah kamera tembus pandang sehingga area sensitifnya bisa dilihat dengan jelas oleh orang lain, bagi beberapa orang menimbulkan sebuah keasyikan tersendiri, tetapi bagaimana dengan sudut pandang orang yang difoto tersebut?

Jika hasil pemotretan tersebut kemudian disebar luaskan di Internet dan menjadi konsumsi khalayak bagaimana dengan psikologis para korban, apakah mereka tidak berpotensi mengalami gangguan jiwa? jika kejadian iseng seperti itu bisa berpotensi memicu gangguan jiwa maka diperlukan sebuah langkah antisipatif agar peredaran kamera tembus pandang ini tidak merugikan banyak pihak, salah satu hal yang paling merugikan tentu saja adalah peredaran gambar tak pantas tersebut di Internet.

Jika kita menyayangi saudara perempuan kita, menyayangi tetangga perempuan kita maka jangan pernah menyalahgunakan teknologi untuk hal yang negatif, karena hal tersebut bisa memicu munculnya gangguan jiwa, sebuah perasaan merasa tak berdaya, sebuah perasaan merasa dipojokkan oleh situasi dan lingkungan, bagaimana tatap mata orang lain yang sudah pernah melihat bentuk tubuhnya meskipun hanya menggunakan kamera tembus pandang. Jika gambar yang beredar tersebut sampai ke keluarga korban maka berpotensi menimbulkan suatu perasaan minder, rendah diri dan merasa teraniaya.

Teknologi selalu menyisakan dua sisi, sisi baik dan sisi buruk, alat yang tadinya digunakan untuk mengantisipasi penyeludupan senjata dan berbagai perilaku menyimpang lainnya justru menjadi alat untuk melakukan kejahatan baru. Kejahatan psikologis memang tidak memberikan dampak yang kelihatan di permukaan, tetapi tekanan psikologis membuat orang kehilangan gairah hidup, semangat hidup bahkan muncul keinginan bunuh diri ketika mereka mendapatkan tekanan psikologis.

Kamera tembus pandang tidak bersalah, orang yang menyalahgunakan kamera tersebut yang bersalah, sesuai dengan beberapa ketentuan di UU maka penyebar gambar - gambar tidak pantas bisa diancam dengan hukuman penjara, semoga aparat membentuk sebuah tim khusus Cybercrime yang beranggotakan beberapa polisi yang memang ahli dalam security, dalam melacak peredaran gambar, dalam investigasi dll sehingga dampak psikologis akibat penyalahgunaan kamera tembus pandang dapat diantisipasi. Perempuan bukan obyek tetapi subyek, jika foto dengan kamera tembus pandang ini tersebar di Internet maka bisa dibayangkan bagaimana perasaan korban yang difoto tersebut? bayangkan jika mereka adalah istri kita, saudara perempuan kita bahkan sahabat kita, betapa jengkelnya kita dengan pelaku..

Demi menghindarkan kerugian bagi beberapa pihak kedepannya maka bagi beberapa orang yang memang hobi untuk mengkoleksi gambar dengan kamera tembus pandang, hanya satu saran...JANGAN SEBARKAN GAMBAR TELANJANG TERSEBUT DI INTERNET..jika anda merasa menikmatinya maka nikmatilah, jika kemudian anda menyebarkannya maka sama saja dengan anda menyakiti perasaan sesama warga Indonesia, hormati saudara - saudara kita maka kita akan dihormati pula oleh saudara - saudara kita. Semoga menjadi bahan renungan bagi yang membaca. Tulisan ini hanya sekedar opini, bukan bermaksud menggurui atau merasa lebih baik, hanya sebuah ajakan untuk menjaga keharmonisan di negeri tercinta ini.

Senin, 22 Juni 2009

STANDAR KOMPETENSI KEPERAWATAN JIWA

Beberapa kompetensi penting yang minimal harus dimiliki oleh perawat jiwa :
  1. Mampu mengidentifikasi praktik keperawatan jiwa yang aman untuk diri sendiri, tim kesehatan lain maupun klien
  2. Mampu mengidentifikasi tindakan – tindakan malpraktik dalam keperawatan jiwa
  3. Mampu menjaga kerahasiaan informasi klien dengan gangguan jiwa
  4. Mampu bekerjasama dengan klien dalam proses keperawatan Jiwa
  5. Mampu bekerjasama dengan tim kesehatan lain dalam proses penatalaksanaan klien gangguan jiwa
  6. Mampu melakukan konsultasi tentang kondisi klien dengan gangguan jiwa ke tim kesehatan lain
  7. Mampu mempraktikkan akuntabilitas tindakan keperawatan pada klien gangguan jiwa yang telah dilakukan
  8. Mampu menerapkan hubungan interpersonal yang terapeutik dengan klien gangguan jiwa
  9. Mampu melakukan pengkajian pada klien dengan gangguan jiwa
  10. Mampu merumuskan diagnosa yang sesuai pada klien gangguan jiwa sesuai dengan Diagnosa NANDA
  11. Mampu merencanakan tindakan keperawatan yang sesuai untuk klien gangguan jiwa berpedoman pada Nursing Intervention Classification
  12. Mampu menerapkan tindakan keperawatan untuk menyelesaikan masalah pada klien gangguan jiwa sesuai dengan SOP
  13. Mampu mengevaluasi respon klien gangguan jiwa terhadap tindakan keperawatan yang sudah dilakukan
  14. Mampu melakukan Rencana Tindak Lanjut untuk menyelesaikan masalah klien dengan gangguan jiwa
  15. Mampu menganalisa faktor precipitasi dan predisposisi pada klien gangguan jiwa
  16. Mampu berperan dalam managemen krisis pada klien gangguan jiwa
  17. Mampu menerapkan hasil penelitian dan riset keperawatan dalam melakukan tindakan keperawatan jiwa
  18. Mampu menerapkan komunikasi efektif dalam semua tatanan pelayanan kesehatan jiwa
  19. Mampu melakukan tindakan yang berhubungan dengan teknologi yang dibutuhkan dalam proses penatalaksanaan klien gangguan jiwa
  20. Mampu menganalisa dampak/efek setiap tindakan keperawatan terhadap klien gangguan jiwa
  21. Mampu memberikan pendidikan kesehatan kepada keluarga dengan klien gangguan jiwa
  22. Mampu mendokumentasikan asuhan keperawatan klien gangguan jiwa sesuai ketentuan.
  23. Mampu beradaptasi terhadap perubahan dalam proses keperawatan pada klien gangguan jiwa
  24. Mampu menampilkan sikap –sikap professional dalam melakukan pelayanan kesehatan jiwa
Kompetensi diatas mungkin belum sempurna, jika ada beberapa praktisi atau ahli keperawatan jiwa silahkan memberikan masukan untuk menambah kompetensi keperawatan Jiwa sehingga bisa dimasukkan kedalam kurikulum pendidikan dengan tujuan meningkatkan kualitas perawat Jiwa di Indonesia sehingga mampu bersaing di pasar Global.

Minggu, 21 Juni 2009

KEINGINAN MENJADI PENTING

Hal apa yang membuat seseorang melakukan segala sesuatu? motivasi apa yang membuat seseorang berani memanjat sebuah tembok layaknya spiderman, motivasi apa pula yang membuat dua bangsa Troy dan Sparta melakukan peperangan? motivasi apa yang membuat seseorang mau berlari sejauh 10 km, motivasi apa pula yang membuat dua orang pria mau diadu didalam ring?

Segala hal yang dilakukan orang sebenarnya bermuara pada satu hal, keinginan untuk menjadi penting, keinginan untuk kelihatan berbeda dengan orang lain, keinginan untuk menjadi yang terbaik, keinginan untuk unggul, keinginan untuk memiliki sesuatu yang orang lain akan sulit mendapatkannya..contoh : Pertempuran antara Troy dengan Sparta dimotivasi perebutan Helen antara Pangeran Paris dari Troy dengan Melenaus Raja Sparta.

Apa akibat dari kegagalan menggapai keinginan menjadi penting ini? seseorang bisa melakukan segala cara untuk menunjukkan siapa dirinya, menunjukkan kepada sekitarnya siapa dia dan siapa teman - temannya, siapa dia dan siapa orang yang berdiri dibelakangnya, akibat yang paling parah dia sudah mengabaikan aturan - aturan yang digariskan oleh Tuhan, melakukan pelanggaran terhadap hak orang lain, melakukan segala rekayasa agar kelihatan unggul dan menang dihadapan manusia, melakukan berbagai cara agar kelihatan menang meskipun dengan mengaburkan mana yang benar dan mana yang salah.

Orang - orang dengan aktualisasi diri yang belum sempurna ini kemudian melakukan klaim bahwa mereka yang paling hebat, hanya mereka yang paling unggul, hanya mereka yang paling jago dalam sesuatu atau mengklaim bahwa kemampuan mereka tidak dimiliki oleh siapapun. Mengapa orang perlu belajar tentang kejiwaan? sisi ini yang akan ditekankan..bahwa dengan mengenal dirinya, mengenal keinginannya, mengenal tujuan hidupnya, mengenal semua aturan - aturan Tuhan, mengenal keyakinan - keyakinan akan kebenaran maka seseorang akan menjadi lebih stabil menjalani kehidupan.

Kehidupan terkadang memberikan pelajaran tidak dalam bentuk kuliah atau tatap muka dikelas, kehidupan memberikan pelajaran dengan masalah, stressor yang akan membuat jiwa dan mental seseorang diasah semakin kuat dan semakin kuat, jiwa yang matang ini akan membuat seseorang menjadi lebih efektif dan lebih efisien dalam bekerja, lebih mampu bekerja dalam tim, lebih sukses dalam kehidupannya karena dia mengetahui peta kehidupannya..

Hanya dengan membenarkan konsep diri maka seseorang akan mampu membebaskan dirinya dari gangguan jiwa, hanya dengan meluruskan semua pemikiran yang ada diotaknya, meluruskan hatinya dari sifat jahat maka kehidupannya akan terjauh dari masalah. Masalah timbul ketika kita melenceng dari aturan kebaikan, ketika kita melenceng dari kebenaran dan melenceng dari keyakinan kepada sang pencipta.

Kita akan menjadi penting dengan beberapa cara :
  1. Memberi sesuatu ke orang lain
  2. Berbagi sesuatu dengan orang lain
  3. Menjaga rahasia orang lain
  4. Mengajak orang lain berbuat baik
  5. Menjaga keramahan kita dengan orang lain
  6. Membuang dendam dan kebencian dari hati kita
  7. Mengendalikan emosi
  8. Mengendalikan sikap, perilaku dan perkataan
  9. Menyapa orang lain
  10. Menghargai orang lain
  11. Memahami orang lain
  12. Membantu orang lain memaksimalkan potensi diri yang mereka miliki.
Sebenarnya masih banyak, tetapi 12 hal diatas sudah cukup untuk mewakili cara menjadi penting..

Kamis, 18 Juni 2009

Suami Cici Paramida Melanggar UU KDRT

Pernahkah anda membaca berita disurat kabar atau bahkan melihat tayangan di televisi tentang Kekerasan Dalam Rumah Tangga, Apa yang dapat kita temukan dari berita dan tayangan tersebut? Sebuah situasi rumah tangga yang tidak harmonis, sebuah keretakan komunikasi, sebuah kegagalan penerimaan semua sisi pasangan, sebuah kegagalan untuk menyatukan visi dan misi antara seorang suami dan istri. Apakah KDRT merupakan bagian dari gangguan jiwa? Secara keilmuan tentu saja, apakah berarti pelaku KDRT adalah orang yang menderita gangguan jiwa? Perlu dilakukan pemeriksaan status mental untuk menegakkan prognosa ini.

Apa sih yang disebut atau bisa dikatakan suatu perbuatan itu KDRT?
Setiap perbuatan terhadap seseorang terutama perempuan yang berakibat timbulnya kesengsaraan atau penderitaan secara fisik, seksual, psikologis atau penelantaran rumah tangga termasuk ancaman untuk melakukan perbuatan, pemaksaan atau perampasan kemerdekaan secara melawan hukum dalam lingkup rumah tangga ( UU RI 23 th 2004), Lingkup rumah tangga : suami, istri dan anak, orang yang bekerja dan menetap dalam rumah tangga (sesuai dengan bunyi Undang – Undang ini, semua orang yang bekerja dirumah kita mendapatkan perlindungan hukum)

Bentuk – bentuk dari KDRT
Kekerasan fisik : Perbuatan yang mengakibatkan rasa sakit, jatuh sakit atau luka berat, Contoh : ditampar, dipukul, dilempar dengan benda, pengikatan.

Kekerasan psikis : Perbuatan yang mengakibatkan ketakutan, hilangnya rasa percaya diri, hilangnya kemampuan untuk bertindak, rasa tidak berdaya atau penderitaan psikis berat pada seseorang, Kekerasan verbal atau kekerasan emosional, Mengancam, menyalahkan, memojokkan, menghakimi, memutarbalikkan fakta, meremehkan, mengata-ngatai, mengecilkan arti, menertawakan, merongrong, menuntut, menghukum, mengingkari, marah, mencaci maki, mengabaikan perasaan, pendapat dan kebutuhan

Kekerasan seksual : Pemaksaan hubungan seksual yang dilakukan orang yang menetap dalam lingkungan rumah tangga tersebut, Pemaksaan hubungan seksual terhadap salah seorang dalam lingkup rumah tangganya dengan orang lain untuk tujuan komersial atau tujuan tertentu

Penelantaran rumah tangga : Tidak memberikan perawatan, Tidak menyediakan kebutuhan hidup seperti makan dan minum

Melihat beberapa penjelasan dari UU KDRT diatas maka kita dapat menarik sebuah kesimpulan bahwa para pelaku KDRT secara psikologis mengalami gangguan konsep diri dan gangguan mekanisme koping, mengapa kedua keadaan ini yang memicu perilaku kekerasan? Karena ketika seseorang menetapkan pasangan atau tinggal dengan orang lain dalam satu rumah maka dia menginginkan orang lain atau pasangannya menjadi seperti yang mereka inginkan, jika ternyata pasangan atau orang lain ini tidak seperti yang mereka harapkan maka mereka memiliki keinginan merubah pasangan tersebut dengan cara mereka sendiri, seperti membengkokkan besi dengan tangan maka mereka melakukan perilaku kekerasan untuk membentuk atau membuat orang lain menjadi seperti yang mereka inginkan…

Benarkah keinginan membentuk orang lain menjadi seperti yang kita inginkan dalam rumah tangga? Jika kita ingin mengubah seseorang maka sebenarnya kita yang salah, bentuk dan buat orang lain menjadi baik dan benar sesuai dengan tuntutan agama, tuntutan moral etika, tuntutan social dll. Intinya KDRT berlangsung karena egosentris dari salah satu pihak, entah karena trauma masa lalu, entah karena pola asuh orang tua yang salah atau memang proses perkembangan emosional yang tidak sempurna…








Senin, 15 Juni 2009

DEPRESI MENURUNKAN GAIRAH HIDUP

Depresi membuat seseorang kurang dapat menikmati hidupnya, kehidupannya selalu terasa melankolis, hal – hal yang seharusnya menggembirakan bisa menjadi sebuah bencana dan malapetaka besar bagi mereka. Orang depresi akan melihat bahwa segala sesuatu tampak tidak ada harapan. Jika anda mengalami sebuah keadaan merasa seolah sendirian. Padahal, sebenarnya tidak maka anda harus waspada bahwa anda sudah mengalami Depresi.

Beberapa pakar ilmu jiwa menyebutkan bahwa gejala-gejala depresi dapat diatasi. Tapi banyak orang yang tidak sadar bahwa dia sedang mengalami depresi. Bahkan akan marah jika dikatakan sedang depresi. Apa saja tanda-tanda depresi?

1. Merasa sedih, kosong, tidak ada harapan, dan mati rasa. Merasa bahwa hidupnya merasa hampa dan merasa semua orang tidak ada yang perduli dengannya. Hal ini muncul karena dia mempersepsi salah terhadap perkataan dan perbuatan orang lain.

2. Hilangnya minat atas segala hal yang biasanya Anda nikmati. Jika kita pernah memiliki hobi yang tidak tergantikan tiba – tiba hobi yang menyenangkan tersebut membuat kita tidak lagi nyaman maka berhati – hatilah karena anda sedang mengalami depresi

3. Anda mudah tersinggung atau kecewa. Untuk beberapa kalimat sepele yang tadinya tidak akan membuat anda marah, tiba – tiba saja anda menjadi sangat tersinggung dengan gurauan dan candaan teman anda.

4. Sulit membuat keputusan bahkan untuk persoalan sederhana sekalipun. Beberapa penderita depresi mengalami kehilangan focus dan konesntrasi sehingga mereka sangat sulit mengumpulkan informasi untuk mengambil suatu keputusan.

5. Merasa mudah bersalah atau tak berguna. Biasa terjadi pada orang – orang dengan gangguan harga diri, karena selalu gagal, karena sering kalah, karena selalu di pojokkan dalam komunitas akan membuat mereka merasa tidak berharga.

6. Ingin bunuh diri. Ketika mereka sudah kehilangan asa dan harapan maka mereka akan mencoba melakukan percobaan bunuh diri untuk menyelesaikan masalah mereka tersebut.

Apa yang perlu disiasati?

  1. Berdoa, terapi spiritual membuat jiwa seseorang lebih stabil dan lebih tenang.
  2. Curhat, menceritakan masalah kepada orang yang dipercaya mampu mereduksi stress yang menghimpit dan menekan psikologis seseorang.
  3. Mencari kesibukan, kegiatan yang menghasilkan peningkatan kerja jantung memacu aliran darah maksimal ke otak sehingga otak mendapatkan makanan dalam jumlah yang adekuat.
  4. Melakukan relaksasi untuk menurunkan ketegangan atau stress
  5. Menuliskan masalah di buku harian, jika memang tidak bisa curhat kepada orang lain maka curhatlah kepada buku diari.
  6. Melakukan travelling, situasi dan suasana baru akan mengubah persepsi seseorang

Minggu, 14 Juni 2009

KEBAHAGIAAN MUSUH GANGGUAN JIWA

Apa sih definisi atau pengertian kebahagiaan? Apakah mendapatkan semua keinginan kita adalah kebahagiaan? Jika mendapatkan semua keinginan kita adalah kebahagiaan maka coba anda evaluasi hidup anda, dulu ketika kita sekolah kita berharap mendapatkan nilai A di semua mata pelajaran atau kalau dalam bentuk angka antara 9 sampai 10 tetapi langgengkah kebahagiaan tersebut?

Tidak, kita menjadi bosan dan biasa dengan nilai yang sudah kita capai dengan susah payah tersebut, ketika kemudian awal mengarungi kehidupan berumah tangga ketika kita akhirnya bersanding di pelaminan dengan orang yang kita sayangi bahagiakah kita? Apakah sampai sekarang perasaan itu masih membahagiakan kita? Ketika kita menginginkan mobil kemudian kita mampu memilikinya bahagiakah kita? Atau 3 bulan setelah kita memiliki mobil kita akan menginginkan yang lebih bagus, yang lebih trendy, yang lebih mutakhir seandainya kemudian itu terpenuhi juga apakah kita akan bahagia?

Kebahagiaan adalah ketika segala sesuatu berjalan seperti yang kita inginkan, kita ingin memiliki pasangan yang pengertian, hangat, penuh pengertian, penuh kasih sayang kemudian Tuhan memberikan kita pasangan tersebut apakah bisa menjamin bahwa kita akan bahagia selamanya? Lalu dimana kebahagiaan itu sebenarnya? Mengapa banyak orang berusaha keras memiliki harta yang banyak? Berharap bahwa harta akan membuatnya bahagia?

Tetapi yakinkah kita bahwa dengan banyak harta akan bahagia? Berapa banyak pasangan yang memiliki harta banyak tetapi hidupnya kacau balau, hubungan mereka tidak hangat, hubungan mereka seperti bara dalam sekam, contohnya : lihatlah kehidupan pasangan artis dan musisi atau pasangan artis dengan pengusaha, pasangan artis dengan artis bahkan pasangan pengusaha dengan pengusaha.

Bagi beberapa orang kebahagiaan itu bisa beragam, bagi seorang ibu melihat pertumbuhan dan perkembangan putranya bisa mengasuh anaknya dengan tangannya sendiri bukan dengan bantuan tangan baby sister atau pembantu, ketika dia memandikan anaknya dengan tangannya sendiri maka semua kegiatan yang berhubungan dengan anaknya membuatnya bahagia bahkan merelakan semua waktu, tenaga dan pikiran tercurah untuk anak tercintanya.

Dimana letak kebahagiaan sebenarnya? Di pikiran dan dihati kita. Seorang yang bahagia tidak pernah melihat segala sesuatu dari aspek negative, ketika dia kehilangan seseorang yang dia sayangi karena meninggal maka dia hanya berujar “ Tuhan telah memberikan pilihan yang terbaik bahwa dia harus meninggalkan kita semua”, jika yang hilang adalah barang dia berkata “ Tuhan sudah menentukan bahwa barang itu belum saatnya berada di tanganku”, ketika dia gagal melamar pujaan hati maka dia hanya berkata “ Tuhan tunjukkan padaku yang terbaik yang akan menjadi jodohku kelak” jika usaha kerasnya belum membuahkan hasil maka dia hanya berkata “ Satu langkah lagi maka kesuksesan akan berada dalam genggamanku asal aku berusaha dan mencoba dengan cara yang lebih efektif”, jika rejekinya sedikit maka ia akan berkata “ Terimakasih Tuhan atas semua pemberian yang telah diberikan kepadaku”

Hanya diri kita sendiri yang akan membuat kebahagiaan, hanya pikiran kita sendiri yang akan membentuk realita tentang kebahagiaan hidup, jika kita mampu mengendalikan pikiran kita, mengontrol dan mengendalikan emosi dan keserakahan kita maka kita akan merasakan bahwa kehidupan yang sebenarnya membahagiakan, egocentris yang membuat beberapa hal dalam kehidupan menjadi sebuah kesedihan, kebahagiaan adalah ketika kita mengikuti peran dalam drama kehidupan dan menjalaninya dengan hati ikhlas, hati yang lapang, dengan pikiran terbuka dan mensyukuri semua yang sudah bisa kita nikmati saat ini, kebahagiaan adalah saat ini bukan esok dan bukan kemarin.

Hanya dengan membebaskan diri dari egosentris maka gangguan jiwa akan menjauh, dengan menerima dan menjalani kehidupan sesuai dengan peran dalam drama kehidupan maka tidak ada yang membuat kita sedih, tidak ada yang membuat kita berduka, gangguan jiwa adalah musuh kebahagiaan, hanya dengan kebahagiaan maka kita bisa menghindarkan diri dari gangguan jiwa.

Kamis, 11 Juni 2009

GANGGUAN JIWA PADA REMAJA

Berdasarkan pertumbuhan dan perkembangan, remaja adalah usia yang rentan, konsep diri nya belum matang, masih terlalu mudah meniru perilaku dari idolanya, kemampuan analisisnya masih rendah, kemampuan kontrol emosi juga masih rendah. Apakah tidak ada aspek positif dari remaja? tentu saja banyak diantaranya :
  1. Spontanitas, mereka secara spontan melakukan suatu kegiatan tanpa pertimbangan rasional dan analisa berpikir, ketika salah seorang teman mereka merokok dan terlihat "gentleman" di mata mereka maka secara mencuri - curi mereka akhirnya merokok.
  2. Petualang, mereka senang sekali bereksplorasi dengan berbagai situasi dan keadaan, ketika sedang hangatnya friendster mereka makai friendster, ketika lagi demam facebook maka mereka ikut membuat account facebook.
  3. Kebebasan, mereka menuntut kebebasan dari orangtuanya untuk melakukan apa yang ingin mereka lakukan, jika kebebasan ini terfasilitasi maka mereka akan menjadi generasi kreatif yang mampu mengharumkan nama bangsa.
Tetapi tentu saja mereka memiliki beberapa kelemahan :
  1. Tawuran, ketika melihat film Only The Strong maka mereka berkeinginan menjadi jagoan, kemudian mereka mengumpulkan teman - teman mereka dan akhirnya menyerang kelompok remaja lain untuk menunjukkan eksistensinya.
  2. Sex Bebas, kurangnya kontrol orang tua dan terlalu mudahnya akses ke situs - situs porno membuat mereka memiliki keinginan untuk mencoba, percobaan pertama menjadi pengalaman menyenangkan akhirnya kecanduan menjadi sebuah pengalaman yang berulang.
  3. Penyalahgunaan obat, masa remaja adalah masa transisi, mereka membutuhkan sebuah pembentukan identitas sehingga ketika ada masalah yang menekan psikologis mereka, kemudian mereka tidak menemukan seseorang yang mau membantu mereduksi tekanan psikologis mereka akhirnya mereka melarikan diri ke obat - obatan terlarang, minuman keras bahkan narkotika.
  4. Terlibat kegiatan kriminal ringan, karena mereka masih labil masih mudah dibujuk maka bujukan untuk melakukan sebuah perbuatan kriminal bisa menjadi ajang pembuktian siapa mereka, akibatnya mereka harus berurusan dengan aparat akibat kesalahan mereka tersebut.

Masih banyak hal lain yang terjadi pada remaja, salah satu hal menyakitkan yang menimpa remaja adalah gangguan jiwa, mengapa remaja bisa terkena gangguan jiwa dan apa penyebabnya?
  1. Sibling rivalry, persaingan dengan sudara kandung, "seorang anak yang dibandingkan dengan sauadara kandungnya secara terus menerus dan dalam jangka waktu lama maka dia bisa mengalami gangguan konsep diri harga diri rendah"
  2. Loneliness, kesepian atau kesendirian adalah sebuah situasi dimana anak tidak memiliki teman, jarang bermain dengan teman sebaya karena berbagai alasan, diharuskan mengasuh adik, diminta bekerja oleh orang tua, dipekerjakan oleh orang lain dll, resiko yang mungkin muncul adalah halusinasi
  3. Salah pergaulan, jika anak salah berkumpul dengan grup yang salah maka mereka bisa melakukan perilaku kekerasan secara kelompok.
  4. Karena status orang tua, seorang anak yang memiliki seorang bapak yang ditetapkan menjadi tersangka kasus korupsi kemudian ditahan maka anak tersebut akan berusaha menghindar dari sosial atau melakukan isolasi sosial
banyak kejadian yang bisa terjadi pada remaja, peran kita sangat dibutuhkan untuk mencegah hal - hal negatif terjadi pada remaja - remaja yang kita kenal, remaja - remaja yang kelak akan meneruskan tongkat estafet pembangunan, berikan contoh positif kepada mereka lewat tayangan sinetron yang mendidik, tayangan televisi yang mendidik, film - film yang mendidik...karena semakin gencar bentuk - bentuk penyimpangan memasuki alam bawah sadar maka ledakan emosi dan gangguan jiwa hanya menunggu waktu.

Selasa, 09 Juni 2009

PARA PEREBUT IMPIAN

Jika anda sedang menginginkan sesuatu, sesuatu itu sangat anda butuhkan dan sangat anda sayangi, suatu saat ada perebut impian anda untuk memiliki sesuatu tersebut maka apa yang akan anda lakukan? apakah memperjuangkan impian anda? ataukah anda membiarkan takdir berjalan sesuai dengan rencana dan membiarkan nasib anda ditakar dan ditentukan oleh orang lain, sadarkah anda siapa saja para perebut impian ini, orang yang akan menjauhkan anda dari visi dan misi anda, orang - orang yang bisa menjadi pendukung tetapi bisa juga menjadi penghambat anda menggapai sesuatu. Banyak yang akhirnya menyerah dengan keputusan para perebut impian ini kemudian mengalami gangguan jiwa.

Siapa saja para perebut impian ini? mengapa mereka merebut impian kita dan apa motivasi yang melandasi sehingga impian kita dibuat semakin menjauh. Apakah karena mereka jahat, apakah karena mereka tidak suka dengan impian kita ataukah karena mereka merasa terganggu jika impian kita tercapai? mereka tidak jauh dari anda, mereka adalah orang - orang yang dekat dengan anda, bahkan mungkin orang - orang yang paling anda sayangi.

  1. Suami atau Istri : Bagaimana seorang istri atau suami menjadi perebut impian? contohnya adalah perceraian, impian membesarkan anak berdua harus dikandaskan oleh perceraian, seorang istri yang tadinya memiliki tulang punggung harus menanggung beban hidup sendirian sehingga banyak korban perceraian yang memilih untuk bunuh diri demi menghindarkan dari nyeri psikologis sebagai efek dari perceraian atau perpisahan tersebut, bahkan ada seorang wanita yang ditinggalkan suaminya akhirnya harus terdampar di lembah prostitusi untuk membiayai sekolah anak - anaknya. Lebih parah lagi adalah korban perceraian ini kemudian menderita gangguan jiwa, kemudian berjalan tak tentu arah, tinggal di sembarang tempat dan memakan sisa - sisa makanan di tong sampah.
  2. Ibu atau Bapak : Jika kasus diatas dilihat dari kacamata pasangan maka salah satu diantara mereka atau kedua - duanya yang mengalami gangguan jiwa maka pada kejadian berikutnya adalah anak korban perceraian yang harus terlibat dengan NAPZA setelah orang tuanya bercerai, ketika dia ditolak di ayah dan ibunya maka akhirnya dia mencari komunitas berkumpul dan salah pergaulan membawa dia ke sex bebas dan penyalahgunaan NAPZA dan harus meringkuk di penjara akibat kesalahannya.
  3. Saudara Kandung : Hanya gara - gara berebut tanah warisan, seorang kakak tega merekayasa warisan sehingga sang adik tidak mendapatkan warisan sepeserpun, sampai akhirnya meski sudah berputra 4 sekalipun kehidupan sang adik sangat jauh dari sejahtera sementara sang kakak menjadi seorang pengusaha kaya raya, impian sang adik direbut dengan cara yang sangat menyakitkan.
  4. Sahabat : dua orang sahabat sebut saja namanya X dan Y, sama - sama mencintai seorang wanita sebut saja namanya Z, X melakukan sebuah trik licik dengan menggunakan jasa hipnotis untuk memperdaya Z dan kemudian melakukan hubungan yang tidak semestinya, suatu saat Z hamil dan meminta pertanggungjawaban dari X yang telah menodainya tersebut, tetapi justru oleh X tadi dia menyebarkan berita fitnah bahwa Y yang telah menodai Z sehingga oleh orang - orang kampung Y dan Z dinikahkan, meskipun Y mencintai Z tetapi anak yang dikandung Z akan menjadi sumber konflik bagi mereka berdua.
  5. Kekasih : dari ilustrasi cerita diatas maka kali ini yang mengalami tekanan atau stress adalah Z, dia mendapatkan tekanan dari Y menjadi suaminya dan X yang telah menodainya.

Sebenarnya ada banyak perebut impian yang berpotensi menyebabkan gangguan jiwa, mengapa impian yang tidak tercapai menyebabkan seseorang mengalami gangguan karena dia tidak merasa nyaman dengan kegagalan, andaikata dia nyaman dengan kegagalan dan keberhasilan maka dua hal tersebut tidak akan mengubah suasana hatinya. Jika anda menginginkan kisah kepedihan anda dimuat diblog ini maka kirimkan kisah anda ke tentaralangit46@gmail.com dan semua nama yang dimuat dalam bentuk nickname alias nama palsu sehingga hanya anda sendiri yang mengetahui siapa saja nama yang dipalsukan dalam cerita tersebut, sehingga dengan berbagi kesedihan akan ada tanggapan ke email anda, akan ada banyak solusi untuk menurunkan tekanan psikologis anda.

Senin, 08 Juni 2009

PERILAKU KEKERASAN

Marah adalah perasaan jengkel yang timbul sebagai respons terhadap kecemasan / kebutuhan yang tidak terpenuhi yang dirasakan sebagai ancaman (Stuart & Sundeer, 1995)

Kontinum antara agresif verbal – kekerasan fisik
  • Perilaku kekerasan hasil dari kemarahan atau ketakutan yang ekstrim
  • Perilaku kekerasan dapat berupa
  • Verbal
  • Pada orang lain
  • Pada lingkungan
  • Diri Sendiri

Respons Adaptif & Respons Maladaptif

Asertif, Frustrasi, Pasif, Agresif, Kekerasan

FAKTOR PREDISPOSISI

  1. Psikologis : Kegagalan – frustrasi, Masa kanak-kanak yang tidak Menyenangkan
  2. Perilaku : Reinforcemen perilaku kekerasan, Terpapar perilaku kekerasan
  3. Sosial Budaya :Tertutup – pendendam, Kontrol sosial tidak pasti
  4. Bioneurologis : Kerusakan sistem limbik lobus frontal & temporal, Ketidakseimbangan Neurotransmiter

FAKTOR PRESIPITASI

  1. KLIEN : Kelemahan fisik, Keputusasaan, Ketidakberdayaan, Percaya diri kurang
  2. INTERAKSI : Kritikan, penghinaan, Kekerasan orang lain, Kehilangan orang yang dicintai, Provokatif & konflik
  3. LINGKUNGAN : Padat, Ribut

TANDA & GEJALA

Observasi :
Muka merah, tegang, mata tajam
Mondar mandir, mengepal tinju
Memukul, merampas, memaksa

Wawancara :
Tanyakan :
Penyebab marah
Tanda dan gejala yang dirasakan
Perilaku kekerasan yang biasa dilakukan

MASALAH KEPERAWATAN
  • Perilaku Kekerasan
  • Risiko mencederai
  • Gangguan harga diri = harga diri rendah

Rentang tindakan keperawatan : Manajemen perilaku kekerasan (Stuart & Laraia, 1998, hlm.628)

STRATEGI PENCEGAHAN : kesadaran diri, Pendidikan Kesehatan, Latihan Asertif
STRATEGI ANTISIPASI :
Komunikasi, Perubahan Lingkungan, Pengekangan Fisik
STRATEGI
PENGEKANGAN : Manajemen Krisis, Pembatasan Gerak, Psikofarmaka

RENCANA TINDAKAN KEPERAWATAN
  • Kesadaran diri perawat
  • Pendidikan kesehatan
  • Latihan asertif
  • Strategi komunikasi
  • Strategi lingkungan
  • Strategi perilaku
  • Farmakologi
  • Manajemen krisis





Kamis, 04 Juni 2009

MENGGUGAT MENSANA IN CORPORESANO

Jika kita pernah mendengar istilah Mensana In Corpore Sano atau didalam tubuh yang kuat terdapat jiwa yang sehat maka di postingan ini akan kita kupas tuntas apa benar di dalam tubuh yang kuat terdapat jiwa yang sehat atau didalam tubuh yang sehat terdapat jiwa yang kuat, intinya adalah korelasi antara kesehatan fisik dengan kesehatan jiwa, kita akan membedah dengan beberapa kejadian yang ada dan terjadi disekitar kita sehingga kasus yang dibedah lebih aplikatif.

Pertama, Dalam tubuh yang sehat maka terdapat pemikiran yang jernih, pada beberapa pemimpin perusahaan papan atas yang CEO nya tidak mampu lagi melakukan olah raga tetapi hanya melakukan aktivitas meditasi, dan aktivitas spiritual justru memiliki jiwa yang lebih sehat dibandingkan dengan beberapa orang yang justru rutin melakukan olahraga, lihatlah perkelahian antar pemain sepakbola, perkelahian pada pertandingan olah raga yang memperagakan Body Contact. Mereka adalah orang - orang dengan fisik kuat dan sehat karena rutin melakukan olah raga.

Kedua, Para rohaniwan dan beberapa pemimpin atau pemuka agama sangat minim memiliki waktu untuk melakukan olah raga atau berbagai aktivitas untuk mendukung kesehatan fisik tetapi secara mental dan kejiwaan mereka sangat - sangat sehat, mereka sehat karena hati mereka putih, karena hati mereka bersih dari noda dan dosa, karena hati mereka terlalu halus untuk menyakiti sesama baik dengan ucapan, tutur kata maupun dengan perbuatan.

Ketiga, lihatlah anak kecil yang masih polos dan belum memiliki dendam, lihatlah anak kecil yang masih putih bersih dan belum mengenal kata kebencian atau kemarahan. Kebahagiaan meliputi mereka, kebahagiaan dan senyuman menjadi dunia mereka, anak kecil tidak mengenal tentang Ego Mechanisme Defence tapi mereka mampu memaafkan kesalahan orang lain seringan terbangnya kapas ditiup sang angin.

Keempat, kemungkinan ini contoh terakhir mengapa manusia menyukai binatang peliharaan? karena mereka membutuhkan teman, yang akan menghibur mereka, yang akan menemani mereka ketika mereka sedang berduka, yang akan menemani mereka ketika mereka sedang ditimpa kemalangan, pernahkah sang Binatang Peliharaan mengeluh terhadap Tuannya? Tidak pernah..

Apa inti dari empat pelajaran diatas? bahwa kebahagiaan, kesenangan hidup tidak memiliki korelasi dengan keadaan fisik, meskipun sedang sakit jika hati kita gembira maka kita akan tetap bahagia, meski sakit ketika persepsi tentang sakit di bentuk dengan benar di pikiran maka justru akan menjadi sebuah sumber rasa syukur kepada sang pencipta. Kebahagiaan atau mental dan jiwa yang sehat terbentuk dari hati yang bersih, hati yang tidak ternoda oleh kemarahan dan kebencian, hati yang tidak ternoda oleh dendam, sehingga mampu mengontrol pikiran untuk berpikir yang baik tentang diri sendiri, tentang orang lain bahkan berprasangka baik terhadap sang pencipta..jika ingin sehat secara mental maka bersihkan hati dari sedih, marah, kecewa, kesal, dendam, kebencian dll karena setelah semua itu sirna dari hati dan perasaan kita maka kebahagiaan akan melingkupi kita dalam jangka waktu lama.

Semoga renungan diatas membuat semua pikiran dan hati terbuka, semua tangan terbuka dan perduli dengan orang lain, hanya dengan perduli dan memberi maka kebahagiaan kita tidak akan pernah ada habisnya...jangan pernah sendirian kecuali sedang beribadah kepada sang pencipta.


Selasa, 02 Juni 2009

CINTA DAN GANGGUAN JIWA

Fenomena Manohara yang dianiaya oleh suaminya telah menjadi headline di beberapa media terkenal seperti RCTI, Global TV, Trans TV dll, mengapa kejadian KDRT ini begitu menarik? pasti ada banyak dari kita yang tidak pernah menyadari bahwa pernikahan tanpa dilandasi dengan kekuatan cinta akan menjadi neraka bagi salah satu pihak, entah pertimbangan apa yang menjadi awal pernikahan tetapi melihat kejadian KDRT yang terjadi pada Manohara maka bisa sedikit disimpulkan bahwa pernikahan mereka berada dalam bungkus kerahasiaan umum, landasan pernikahan mereka sangat lemah, fondasi kepercayaan yang terbangun belum mampu menyatukan dua pribadi yang seharunya saling mengerti dan memahami ini.

Benarkah suami Manohara mengalami gangguan jiwa? jawabannya bisa beragam, bagi yang pro dengan Kerajaan Kelantan akan mengatakan bahwa tuduhan ini salah sedangkan yang pro dengan pihak Manohara akan mengatakan bahwa tuduhan ini benar, seseorang dikatakan mengalami gangguan jiwa jika secara pemeriksaan status mental memang ditemukan adanya kelainan maka baru bisa disebut bahwa tuduhan itu benar, jika secara pemeriksaan status mental tidak diketemukan adanya kelainan maka tuduhan itu salah, untuk membuat opini yang berkembang menjadi fakta perlu dilakukan pemeriksaan status mental pada suami Manohara, secara ilmu kejiwaan KDRT adalah bagian dari perilaku kekerasan, dan sudah ada undang - undang yang mengatur tentang kekerasan dalam rumah tangga ini.

Beberapa pria meyakini bahwa dia berhak melakukan apa saja pada istrinya, tetapi kata berhak melakukan apa saja disini di kondisikan dengan hubungan suami istri yang sah dan dengan tata cara yang wajar, jika kemudian hubungan suami istri dilakukan dan dijalankan dengan keterpaksaan dari salah satu pihak maka hubungan suami istri yang terjadi lepas dari landasan cinta yang menjadi fondasi dasar pembentukan sebuah hubungan.

Istri adalah belahan jiwa seorang suami, jika seorang suami menyakiti istri maka sebenarnya dia melakukan penyiksaan terhadap dirinya sendiri, benar atau tidaknya penyiksaan ini menjadi kewajiban dari aparat dan ahli hukum untuk mengurainya tetapi derita secara psikologis dari traumatik yang dialami Manohara layak menjadi pertimbangan kita semua, bisa saja apa yang terjadi dengan Manohara ada disekitar kita, ada di masyarakat kita tetapi jangan sampai terjadi di keluarga kita, Cinta seorang suami kepada istri atau sebaliknya terkadang bisa memicu beberapa gejalan gangguan jiwa, dari cemas, panik, depresi, gangguan konsep diri, isolasi sosial, bahkan yang terparah sampai Schizofrenia...akankah kita masih tidak perduli dengan tingginya KDRT di negara kita sendiri? jika bukan kita siapa lagi yang akan perduli dengan kesehatan jiwa.

Get a free trial of the best-selling body detox product. Lose weight and get healthy!

Senin, 01 Juni 2009

KEKACAUAN MENTAL KARENA MAKANAN

Selama ini orang yang hobi makan tidak pernah menyadari bahwa makan adalah sebuah kegiatan yang bisa menimbulkan bahaya, pasti akan muncul dibenak kita semua "masa sih gara - gara makan bisa menjadi masalah, masalah apa saja yang terkait dengan makanan?

1. Orthorexia

suatu penyakit mental yang terobsesi dengan makan makanan-makanan sehat, orthorexics (pengidap orthorexia) merasakan suatu kebutuhan akan makanan yang sehat atau makanan "murni" atau alami. Orthorexia tidak dikenal oleh DSM IV (Diagnostic and Statistical Manual of Mental Disorders) dan secara umum tidak terdiagnose.

2. Prader-Willi Syndrom (PWS)

Disebabkan oleh cacat chromosomal. Ini bukanlah penyakit turunan dan penyakit ini bisa menyerang laki-laki atau perempuan semua ras. PWS dapat membawa serta sejumlah gejala-gejala termasuk kekurangan ketrampilan gerak motorik tubuh, pertumbuhan yang tidak sempurna, dan keterbelakangan mental. Sebagai tambahan, PWS juga menyebabkan selera yang tak terpuaskan.

3. Pica

Pica barangkali penyakit paling menarik di daftar ini. Ini adalah gabungan antara kekacauan mental mengenai makanan dan masalah kejiwaan umum. Orang-orang dengan pica merasakan adanya paksaan untuk memakan benda yang bukan makanan dan bukan bahan nutrisi. Seperti memakan puntung rokok, obat nyamuk bakar, rambut, tanah, atau kaca dan benda tajam lainnya. Penderita pica beresiko sakit atau bahkan kematian disebabkan masuknya bahan-bahan berbahaya ke dalam tubuh.

4. Bigorexia

Bigorexics adalah latihan penuh paksaan, mengambil suplemen tambahan, dan sangat memperketat diet mereka. Bagaimana pun berotot dan kekarnya tubuh mereka, mereka tetap merasa malu untuk memperlihatkan tubuh mereka karena mereka pikir tubuh mereka belum cukup bagus. Karena gangguan mental jenis ini sudah lama diihat sebagai penyakit anak perempuan sehingga banyak kaum yang mengidap gangguan malu untuk mengakuinya.

5. BED (Binge Eating Disorder=gangguan kesenangan berlebihan dengan makanan)

BED adalah suatu kondisi yang terpisah dibanding bulimia. Kondisi ini dianggap sebagai kekacauan yang umum karena makanan, namun ditetapkan di dalam DSM IV sebagai suatu bagian dari EDNOS (Eating Disorder Not Otherwise Specified=Kekacauan makan bukan oleh sebab-sebab yang spesifik). Ini adalah suatu kategori yang luas dari kekacauan mental disebabkan makanan dengan ciri-ciri sebagai berikut:

- Pada perioide tertentu mengonsumsi makanan secara tidak terkontrol, baik jumlahnya maupun temponya, di luar serangan bisa normal kembali.

- Makan dengan gelisah, dan biasanya makan dalam jumlah berlebihan saat bosan, stres atau depresi.

- Makan dalam jumlah besar walaupun tidak benar-benar lapar.

- Takut makan di depan orang lain karena malu dengan kelainan ini.

- Timbul perasaan bersalah, menyesal diakhiri dengan depresi pada pasca serangan.

6. Anorexia Athletica

seseorang dengan anoreksia athletica melampaui perasaan yang normal dari kebanyakan kita setelah mereka menempuh sebuah latihan lari panjang yang bagus atau suatu sesi yang berhasil di dalam ruang senam atau fitness. Perasaan ini bukanlah pilihan untuk mereka pada penyakit ini, dan mereka sering kali mendorong diri mereka sendiri untuk melakukan tindakan berlebihan atau bahkan rasa sakit serius hanya untuk mendapatkan tubuh yang sempurna.

7. NES (Night Eating Syndrome=sindrom makan malam)

NES adalah jenis kekacauan baru, mirip seperti orthorexia dalam diagnosa cepat. Korban makan malam berupa kegemukan biasa atau kegemukan berlebihan, yang hampir tidak makan apa pun di pagi hari dan sepanjang hari atau makan kurang dari separuh kalori yang dimakan pada malam hari. Mereka sering kali mengalami kesulitan untuk tidur atau terjaga pada malam hari untuk memenuhi hasrat untuk makan. Seperti orang dengan ED lainnya, orang-orang dengan NES sering tertutup tentang kebiasaan makan mereka dan tidak suka mengakui bahwa ada masalah.

8. BBD (Body Dysmorphic Disorder=kekacauan tubuh dysmorphic)

Sementara BDD bisa saja didiagnose tanpa kehadiran suatu ED. Orang-orang dengan BDD diyakinkan mereka mempunyai sejumlah cacat-cacat, tidak hanya termasuk perasaan kegemukan yang jelek, tapi juga karena mempunyai rambut, gigi yang jelek, atau bau badan yang sangat tidak enak. Hal ini melampaui kegelisahan remaja secara umum tentang penampilan. Ketika seorang penderita BDD melihat bayangan dirinya di dalam cermin, mereka melihat sosok yang benar-benar berbeda dibanding orang di sekitarnya.

9. Bulimia Nervosa

Bulimia dicirikan ditandai oleh lingkaran kesenangan berlebihan akan makanan dan pembersihan. Ketika kebanyakan orang berpikir tentang bulimics (pengidap bulimia), mereka berpikir tentang diri sendiri yang terbujuk memuntahkan makanan dengan maksud membersihkan. Selain dengan cara memuntahkan untuk membersihkan, para bulimics juga melakukan pembuangan air seni dan berak. Selain itu, para bulimics menggunakan sirop ipecac atau gerakan menggelitik kerongkongan untuk memuntahkan. Seorang bulimics sangat menyadari perilaku mereka itu adalah hal yang tidak biasa atau tidak benar, dan mereka akan bersusah payah untuk menyembunyikannya. Yang menarik, seorang bulimics dengan siklus pembersihan yang tidak berlebihan akan mempunyai berat badan yang normal. Hanya mereka yang membersihkan lebih dari ukuran normal yang memperlihatkan tanda-tanda suatu ED.

10. Anorexia Nervosa

Penelitian-penelitian terbaru memperkiraka ada 1 dari 100 gadis remaja menderita anorexia, yakni kekacauan berupa kesediaan untuk tidak makan dan lapar dalam jangka waktu lama, dengan hanya makan sedikit sekali disebabkan stres untuk menjaga berat badan. Anak-anak perempuan berusia 8 tahun-an sudah ada yang diopname dengan kondisi ini. Pemetaan otak pada penderita anorexia menunjukkan kecanduan mereka untuk tidak makan adalah sama besarnya seperti orang yang kecanduan narkoba atau alkohol berat. Anorexics (penderita anorexia) beresiko lebih besar untuk berbuat lebih parah disebabkan anorexia itu sendiri dan kemungkinan mengidap ED yang lain, seperti kebanyakan rasa kecanduan, tidak pernah hilang begitu saja. Mereka yang mengalami perawatan dan tidak lagi menunjukkan gejala-gejala atau tanda-tanda kekambuhan mereka dipertimbangkan di dalam penyembuhan dan harus menjaga diri dari dorongan-dorongan di luar kendali. Bahkan orang sembuh setelah bertahun-tahun, hanya karena suatu peristiwa dapat memicu ulang penyakit ini. Bagaimanapun, mereka yang sungguh-sungguh mengatur untuk memelihara datangnya penyakit dapat memulihkan diri secara penuh dan dapat hidup dan makan secara normal.


Sumber : Wikipedia